Keseruan Bersama Anak-Anak Special Olympics Indonesia
Berpegang teguh pada komitmennya dalam bidang akademik, Fakultas Psikologi Universitas Pancasila melakukan kerjasama akademik dengan Special Olympics Indonesia pada tanggal 28 Oktober silam. Diwakili oleh bapak Wijono Pontjowinoto, selaku Acting National Director dari Special Olimpics Indonesia, penandatanganan kerjasama berjalan lancar dan hikmat.
Special Olimpics Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan SOIna, adalah pergerakan yang mendukung para penyandang Disabilitas Intelektual melalui olahraga, kesehatan, dan pembangunan masyarakat. Adapun kerjasama yang dilakukan dengan fakultas psikologi adalah dengan pembentukan program kolaborasi guna memberikan kesempatan yang berkesinambungan untuk membentuk kesehatan fisik, menunjukkan keberanian, merasakan kebahagiaan, dan turut serta dalam menunjukkan kemampuan, keahlian, dan persahabatan sesama atlet Special Olimpics, keluarga, teman, dan masyarakat.
Sabtu 3 Desember 2016, Fakultas Psikologi Universitas Pancasila mendapat kehormatan untuk menjadi fasilitator dalam acara Healthy Athlete Strong Minds yang merupakan satu dari 8 cabang kegiatan utama SOIna. Dalam kegiatan tersebut, para anak-anak dengan disabilitas intelektual tersebut mendapatkan beberapa pelatihan yang dibagi ke dalam 6 pos-pos tertentu. Adapun 6 pos-pos tersebut antara lain: Strong mind, Strong Message, Strong Breath, Strong Stretching, Strong Support dan Evaluation dimana kelima pos pertama merupakan alternatif kegiatan yang dapat dilakukan oleh para peserta dalam mengatasi stres, kondisi emosional dan burn out.
Para mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Pancasila sebanyak lebih dari 30 orang yang bertugas sebagai panitia diminta untuk mengisi pos-pos tersebut dengan sebelumnya diberi pengarahan langsung oleh Pengurus SOIna pusat. Mereka diminta untuk melakukan pendekatan khusus terhadap para peserta secara individual dan bergantian di tiap pos yang ada. Aktivitas di dalam pos-pos tersebut pun tidak kalah seru antara lain pada pos Strong Mind dimana peserta diberi squish ball yang dapat diremas ketika sedang marah, atau Strong Breath dimana alat yang diberikan adalah Kincir angin yang dapat mereka tiup ketika sedang tidak stabil emosinya dan lain sebagainya.
Acara yang berlangsung dengan jumlah peserta sebanyak lebih dari 30 anak penyandang disabilitas intelektual ini tentunya sangat berdampak positif terhadap peserta dan panitia. “Sangat seru dan terharu melihat semangat dari anak-anak lucu itu. Kami semua mendapat pengalaman yang berharga sekaligus mengingatkan kepada kita semua bahwa mereka (para penyandang Disabilitas Intelektual) sangat membutuhkan perhatian dan perlakuan baik dari kita semua” ujar Jen, salah satu panitia. Tentunya harapan kita semua bentuk kegiatan ini akan rutin diadakan sebagai bentuk pengabdian Fakultas Psikologi Universitas Pancasila pada masyarakat. Sudah menjadi tanggung jawab kita semua sebagai bagian dari Masyarakat untuk saling membantu satu sama lain dan terus menjadi lebih baik dari hari ke hari