PENELITIAN KUALITATIF: Field Study | Kabupaten Garut, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul.
Mata kuliah metode PENELITIAN KUALITATIF Fakultas Psikologi, Universitas Pancasila menerapkan pembelajaran lapangan di Kabupaten Garut, dari tanggal 18 hingga 22 Desember tahun 2016. Pembelajaran lapangan ini merupakan bagian integral dari perkuliahan, yang bertujuan untuk:
- Memberikan kesempatan kepada mahasiswa peserta mata kuliah untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan penelitian (research knowledge and skills) dalam model belajar alamiah (natural), langsung di tengah masyarakat.
- Melakukan pengumpulan data bagi tugas kelompok mata kuliah metode penelitian kualitatif, sebagai bagian dari karya penelitian mahasiswa.
Jumlah mahasiswa peserta adalah 68 orang dengan 3 orang dosen pendamping, yakni:
- Dr. Ade Iva Murty, Msi. (dosen pengampu)
- Aully Grashinta, M.Psi. psikolog. (dosen pendamping)
- M. Ramadhana R., Msi. (dosen pendamping)
LOKASI FIELD STUDY
RW 05 dan 10 Kampung Ciateul, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
AKOMODASI
Seluruh mahasiswa dan dosen menempati rumah-rumah penduduk, dalam situasi dan kondisi desa, serta disediakan konsumsi oleh warga desa (yang sebelumnya telah dibayarkan biayanya oleh mahasiswa).
KEGIATAN PER HARI
(18 Desember 2016) Rombongan berangkat dari Jakarta pukul 06.30 dan tiba di Garut pukul 13.00. Tiba di Garut, makan siang dan briefing, kemudian peserta menuju rumah tinggal masing-masing untuk istirahat sebentar. Kemudian makan malam bersama diadakan dan dilanjutkan dengan pengarahan dari dosen pengampu untuk pengumpulan data esok hari. Tema pengarahan adalah perbaikan proposal penelitian kelompok, khususnya terkait konsep dan variabel yang dipergunakan dalam penelitian lalu diakhiri sesi peserta beristirahat.
(19 Desember 2016) Mahasiswa mulai melakukan pengumpulan data, terutama kelompok yang telah menghubungi institusi terkait sejak dari Jakarta, yakni ke SLBN II Garut serta SDN Garut Kota. Sebagian mahasiswa bersama para dosen melakukan courtesy call kepada Kepala Desa Tarogong, dan diterima di kantor beliau. Dalam kunjungan ini Kepala Desa menyambut baik kehadiran Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, dan meminta agar mahasiswa tidak segan untuk menghubungi aparat desa, apabila memerlukan bantuan dalam pengumpulan data. Dekan sekaligus pengampu mata kuliah ini mengucapkan terima kasih dan penghargaan luar biasa atas sambutan dan kerjasama Kepala Desa beserta seluruh jajaran dan masyarakat. Mahasiswa pun mendapatkan data demografi desa dan data penunjang lainnya dari kantor kepala desa. Di sore hari, kembali seluruh mahasiswa berkumpul di basecamp (rumah Ibu Hajjah Zamzam) dan melaporkan study progress hari ini. Umumnya kendala mahasiswa hari ini adalah mengenai kesulitan menemukan subjek penelitian yang bersesuaian dengan karakteristik masalah penelitian.
(20 Desember 2016) Para Mahasiswa kembali melakukan pengumpulan data sesuai permasalahan penelitian, khususnya mengejar target minimal 3 orang subjek penelitian. Untuk validasi dan verifikasi data, maka kelompok juga berfokus pada pengumpulan data melalui wawancara dengan informan. Di sore hari mereka kembali dari pengumpulan data dan berkonsultasi dengan para dosen pembimbing. Hampir semua kelompok dapat mencapai target, namun dari sudut kedalam data, belum mencapai hasil yang memuaskan. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pencarian data hari ini, dan dosen pendamping memberikan masukan mengenai kedalaman data yang harus segera dikejar. Umumnya, kelompok sudah lebih terarah dan mulai melaksanakan proses analisa data, yakni berupa koding → kategorisasi → tematisasi awal. Laporan tematisasi awal menjadi landasan bagi pengumpulan data hari terakhir esok, khususnya bagi beberapa kelompok yang belum melakukan verifikasi melalui proses triangulasi data.
(21 Desember 2016) Seluruh kelompok melakukan pengumpulan data terakhir. Setiap kelompok membagi tugas anggota-anggotanya, sebagian mulai melakukan pengetikan verbatim, ada yang mencari data triangulasi dan sebagian lagi mulai melakukan mapping desa (sebagai bahan laporan akhir). Dekan dan dosen pendamping melakukan audiensi kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Ketertiban Masyarakat (Kesbangpolinmas), Kabupaten Garut. Audiensi ini bertujuan untuk mengucapkan terima kasih secara resmi kepada Pemda Garut, atas bantuan dan dukungan hingga field study ini dapat terlaksana dengan baik. Dekan juga menjajaki tentang kemungkinan untuk kerjasama FPsi UP dengan Pemda Garut dalam berbagai bidang. Siang harinya diadakan briefing dan persiapan acara pengabdian masyarakat mahasiswa 2014 FPsi UP. Acara dipimpin oleh mahasiswa bernama Ahadian, dan terdiri dari lomba-lomba untuk anak berusia Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Lomba yang berlangsung adalah: lomba cerdas cermat (ranking 1), lomba memindahkan karet dengan sedotan, lomba futsal sarung, tarik tambang, estafet sarung, dan lainnya.
Di waktu petang, berlangsung acara makan malam dengan para Kepala Desa Tarogong (beserta jajarannya), Babinsa dan Kapolsek serta tokoh-tokoh agama Desa. Tujuannya adalah menyampaikan hasil sementara penelitian serta bersilaturahmi mengucapkan salam perpisahan, karena esoknya rombongan akan kembali ke Jakarta. Kepala Desa menyampaikan rasa penghargaan setinggi-tingginya atas kesediaan rombongan FPsi UP untuk melakukan penelitian di Desa Tarogong. Hasil penelitian akan menjadi salah satu landasan bagi pengembangan program-program pemberdayaan masyarakat desa, demikian Denny Kepala Desa Tarogong. Aa Lukman, tokoh agama Desa Tarogong menyatakan bahwa hasil penelitian mahasiswa, khususnya kelompok yang membahas sense of community remaja Tarogong, menyatakan bahwa ia menjadi terdorong untuk “merangkul” remaja desa Tarogong, untuk lebih peduli pada komunitasnya. Tak lama acara pun ditutup dengan doa bersama
(22 Desember 2016) Dekan memberikan materi dalam acara Sosialisasi dan Pembinaan untuk Kader Posyandu dan Lembaga Desa Tingkat Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Pemberian materi ini merupakan ungkapan rasa terima kasih FPsi UP, atas kerjasama yang sangat baik, sehingga studi lapangan ini dapat terwujud. Setelah itu Rombongan berpamitan kepada Ibu Hj. Zamzam selaku pemilik rumah yang menjadi basecamp rombongan.
TEMA KARYA ILMIAH STUDI KUALITATIF MAHASISWA
Kelp 1: Penurunan Angka Partisipasi Sekolah (dari SD ke SMP dan SMP ke SMA)
Kelp 2: Gambaran Self Acceptance Orang Tua dengan Anak Penyandang ASD
Kelp 3: Gambaran Sense of Community Remaja Desa Tarogong
Kelp 4: Konsep Diri Ibu-Ibu PKK Desa Tarogong
Kelp 5: Gambaran Family Management pada Ibu-Ibu Penggemar Sinetron India di Desa Tarogong
Kelp 6: Etos Kerja Petani Penggarap di Desa Tarogong
Kelp 7: Acceptance – Rejection Parenting pada Orang Tua Anak Pengidap Tuna Daksa
Kelp 8: Aspirasi Pendidikan Orang Tua Anak Putus Sekolah
Kelp 9: Narasi Keluarga Anti Program Keluarga Berencana
Kelp 10: Studi Kasus Pernikahan Dini (early marriages) dan Permasalahannya
FAKTOR-FAKTOR POSITIF DAN NEGATIF STUDI LAPANGAN
Sejumlah faktor positif dan negatif dapat ditarik dari persiapan, pelaksanaan dan penuntasan program studi lapangan ini.
Faktor Positif:
- Antusiasme mahasiswa, meskipun harus membayar sejumlah biaya untuk akomodasi dan transportasi. Hanya 5 orang mahasiswa yang tidak bisa ikut, itupun karena kondisi kesehatan dan fisik yang tidak memungkinkan.
- Setiap kelompok dapat menyusun perencanaan penelitian, berkat data awal yang diperoleh tim advance, yang 2 bulan sebelumnya telah mengunjungi Desa Tarogong dan mencari data-data dasar mengenai kemungkinan melakukan penelitian tertentu.
- Dukungan dan fasilitas dari Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, khususnya terkait perizinan dan akomodasi, sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.
- Penerimaan masyarakat Desa Tarogong yang baik dan hangat kepada rombongan FPsi UP.
- Dosen-dosen pendamping yang kompak dan bersemangat dalam mendampingi para mahasiswa, merupakan faktor positif yang memungkinkan setiap kelompok mengembangkan penelitiannya dan mencapai hasil.
Faktor Negatif:
- Sarana transportasi yang kurang prima, sehingga perjalanan pergi dan pulang rombongan sempat terhambat karena mogok, pecah ban, maupun kecepatan bis yang tidak optimal.
- Beberapa mahasiswa kurang menjaga kesehatannya, seperti makan tidak teratur, jajan sembarangan, sehingga mulai hari kedua ada 3 mahasiswa yang sakit dan harus beristirahat di rumah host family-nya.
- Terdapat 2 kelompok yang ternyata setelah berada di lapangan, meneliti dua fenomena yang sama. Kedua kelompok ini sempat bersitegang, dan menjadi tidak produktif dalam mengembangkan penelitian masing-masing. Barulah setelah mendapatkan pengarahan dosen, maka kedua kelompok dalam melanjutkan dengan fokus variabel yang berbeda.